Komisi III Luncurkan Buku, Trimedya Pandjaitan: Bisa Jadi Pijakan Kinerja Anggota dan Mitra
Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan. Foto : Dok/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan menilai peluncuran buku yang oleh Komisi III DPR berjudul ’ Transformasi Penegakan Hukum dan HAM di Indonesia: Komisi III DPR RI Periode Tahun 2019-2024 dalam Sebuah Catatan’ merupakan sesuatu yang baru. Menurut Trimed, dengan adanya buku ini publik bisa melihat dan mengikuti perjalanan Komisi III DPR dengan seksama selama Periode Tahun 2019-2024.
”Setiap periode akhir masa jabatan, Komisi III melakukan pertemuan dengan mitra-mitra kerjanya, kemudian sekaligus perpisahan. Kalau peluncuran buku ini baru, biasanya dibagi pelakat-pelakat saja, tapi ini suatu yang baru peluncuran buku. Menurut saya suatu yang baru dan bagus, karena dari situ kita bisa mengikuti perjalanan Komisi III,” kata Trimed, sapaannya, pada Parlementaria usai menghadiri Peluncuran Buku Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Lebih lanjut, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini juga menyebut buku tersebut juga bisa menjadi pijakkan kinerja kepada Anggota Komisi III DPR RI periode 2024-2029, sekaligus untuk mitra kerja Komisi III DPR yang akan datang.
”Kita lihat apakah betul seandainya karena kementerian dan lembaga ini makin besar, di pemerintahan Presiden Prabowo, Komisi III akan tetap jadi Komisi Tiga seperti sekarang, dengan pasangan kerja sekarang atau akan dibahas. Nah itu nanti juga tergantung. Situasinya yang jelas, saya pribadi mengapresiasi terbitnya buku ini,” kata Trimed yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR RI tahun 2004-2009 ini.
Legislator Dapil Sumatera Utara II ini pun berharap Komisi III DPR RI periode berikutnya dapat tetap mempertahankan spirit dan solidaritas yang selama ini ada di Komisi III DPR RI.
”Itu harus dipertahankan terus, kinerjanya sudah baik, dan tentu harus ada kesamaan visi. Dan Komisi Tiga ini selalu menerapkan spirit. Kita ini ’Partai Komisi Tiga’, enggak ada lagi saya dari PDIP, Pak Habiburrahman dari Gerinda, Pak Adies Kadir dari Golkar, enggak ada lagi. Kalau sudah masuk Komisi Tiga itu ada namanya ’Partai Komisi Tiga’. Nah kesolidan yang ada sekarang ini, itu harus lebih ditingkatkan,” pungkasnya. (we/aha)